Bupati Garut Rudy Gunawan Berang Temukan Soal UASBN “BANSER HARUS DIBUBARKAN”

 

Bupati Garut Rudy Gunawan Berang Temukan Soal UASBN “BANSER HARUS DIBUBARKAN”

BantenOne.com ,Garut- Bupati Garut Rudy Gunawan SH., MH., MP sangat berang prihal adanya pembuatan soal UASBN tentang pembakaran bendera HTI dan kalimat “Banser Harus Dibubarkan”. Muncul pada lembaran soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional pada soal pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP di Kabupaten Garut.

Dinas Pendidikan Kabupaten Garut telah menyelusuri pembuatan soal tentang pembakaran bendera HTI yang dinilai telah menyinggung Nahdlatul Ulama (NU). Dalam soal UASBN pelajaran bahasa Indonesia tingkat Sekolah Menengah Pertama.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong S.Pd., M.Si Kamis (11/4/2019) di Garut kepada wartawan menjelaskan. Pihaknya akan menelusuri apa motifasi pembuatan soal UASBN salah satu soal tentang pembakaran bendera HTI yang terjadi di Garut, hal itu dikatakan sudah menyingung Nahdlatul Ulama.

Sikap NU memeprtanyakan soal tersebut itu sangat wajar, kemudian NU mempertanyakan dan ingin mengetahui apa motifasi pembuatan soal tentang pembakaran bendera HTI pada lembaran soal Ujian Akhir Berbasis Nasional yang disajikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP.

Totong lebih lanjut mengemukakan dalam pembuatan soal UASBN 80 persen dibuat oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat sebesar 20 persen. Adapun soal – soal UASBN di Garut disusun dan di buat oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) “saya sudah mengintruksikan terkait soal ujian tidak boleh menyinggung hal – hal yang sensitif, sepertinya soal tersebut dibuat oleh MGMP Garut” tandasnya.

Poto kepala dinas pendidikan

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Garut,Totong meminta ma’af kepada masyarakat terutama kepada pihak yang dirugikan. Menurut rencananya Totong akan mengulang kembali UASBN khususnya soal pelajaran Bahasa Indonesia. “sekali lagi kami atas nama kepala dinas pendidikan minta ma’af atas kejadian yang telah terjadi kali ini” ucapnya.

Soal UASBN tentang soal pembakaran bendera HTI berbuntut panjang.

Sebelum terbongkarnya soal mata pelajaran Bahasa Indonesia yang disajikan pada UASBN tingkat SMP di Garut. Pada Rabu petang (10/4/2019) beberapa Anggota Banser dan Gerakan Pemuda Ansor yang merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama mendatangai kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut guna menanyakan soal UASBN tentang pembakaran bendera HTI terdapat pada soal ujian.

Kedatangan Organisasi Bantuan Serba Guna dan Gerakan Pemuda Ansor untuk klarifikasi terkait soal UASBN yang dinilai menyudutkan Banser dan NU. Puluhan anggota Banser dan Ansor, minta kepada Kepala Dinas Pendidikan segara mencopot jabatan pihak yang telah membuat dan meloloskan soal UASBN tersebut. Minalnya harus diberi sangsi berat, karena dianggap telah merugikan.

Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan SH., MH., MP menyesalakan adanya soal UASBN tingkat SMP di Kabupaten Garut karena dinilai mendiskreditkan salah satu ormas Islam. Berdampak menimbulkan kegaduhan, dan menimbulkan polemik di masyarakat Kabupaten Garut khusus-nya.

Rudy sangat berang dan tidak bisa menutupi kemarahannya setelah mengetahui adanya soal UASBN tentang pembakaran bendera HTI yang disajikan pada tingkat SMP. Dan tentang ormas Banser serta Ansor mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut bermaksud mempertanyakan hal tersebut.

Soal ujian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat jawaban yang menyatakan “ormas Banser Dibubarkan”. Hal itulah berdampak puluhan Anggota Banser dan GP Ansor menggelar rapat lalu mendatangi kepala Dinas Pendidikan Garut.

Kemarahan Rudy pun tak terbendung, dengan tegas Rudy mengatakan, dengan kejadian ini pihaknya akan memeriksa guru – guru yang membuat soal. “saya tidak akan main – main, akan saya periksa semua dan ituha hal yang sangat bodoh membuat soal seperti itu ” ucap Rudy usai di Gedang KPU Pasirmuncang Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut Kamis (11/4/2019) kepada wartawan.

Rudy Gunawan mengaku sangat kesal, kenapa soal yang diujiankan terdapat soal tentang pembakaran benedera HTI. Disamping itu munculnya di sa’at menghadapi pemilu, “ini sudah keterlaluan MGMP membuat soal itu mempunyai tujuan apa dan ada apa serta motifasinya, sudah tidak benar otaknya itu. Dalam situasi begini kok ada soal seperti itu, ini benar – benar harus diperiksa”

atas nama Pemerintah Kabupaten Garut saya menyampaikan permintaan ma’af kepada masyarakat, khususnya Ormas Banser dan Ansor serta warga Nahdlatul Ulama (NU). Dalam hal ini akan menindak tegas kepada pihak terkait yakni Dinas Pendidikan dan pembuat soal UASBN tersebut” ungkapan Rudy Gunawan permintaan ma’af.

“bukan lagi teguran, hari ini akan saya periksa semuanya. Dan saya pun sudah memerintahkan Kepala Dinas untuk memeriksa pembuat dan perumus soal, lalu Kepala Dinas nya yang akan saya periksa” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Helmi Budiman. Bahkan menutur Helmi Budiman kejadian seperti ini sudah tiga kali pada Dinas Pendidikan Garut. Hal itu harus dilakukan evaluasi terhadap tim pembuat soal ujian sekolah. Bila ada unsur kesengajaan dalam membuat soal UASBN untuk menyudutkan organisasi dan membuat isu SARA, maka harus diberikan sangsi.

Kontributor. : Muh. Yadi.

[template id=”257″]