Ragam  

Komunitas LGBT Kabupaten Tegal Menjadi Sorotan Publik

TEGAL

BantenOne.com – Peringatan Hari AIDS sedunia 15 Desember 2019 berlalu, akan tetapi dibalik memperingati hari AIDS tentu saja minimalnya meninggalkan kenangan yang mendalam bagi pemerintah daerah. Setidaknya sebuah pekerjaan baru yang harus diapresiasikan.

Kabupaten Tegal Jawa Tengah tergerus pada persoalan maraknya komunitas LGBT dan pasangan sesama jenis. Pasangan LGBT sudah bercokol di setiap sudut keramaian di Kabupaten Tegal. Salah satunya komunitas LGBT, setiap hari – hari tertentu berkumpul di alun – alun Tegal.

Komunitas LGBT membawa persoalan dimungkikan akan timbulnya penyakit yaitu HIV/AIDS. Salah satu penyakit yang mematikan dan meresahkan masyarakat. Kasus HIV/AIDS merupakan ponamena kristal bagai gunung es. Dimaksud hanya sekian banyak penderita HIV/AIDS dapat terdektesi akan tetapi menggunungnya yang belum terdektesi.

Baca Juga: Bersama MTT Regional Jabodetabek, Pondok Ranji Launching Bank Sampah

Hal itu mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat Tegal, agar persoalan ini pemerintah dengan serius mengatasinya. Selain itu sangat diutamakan pada persoalan pelaku LGBT yang segera diberantas. Untuk mencapai terwujudnya penanganan penyakit HIV/AIDS pemerintah daerah menggandeng tokoh masyarakat, unsur pemuda dan para ulama.

Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tegal terhitung sampai akhir bulan November 2019 terdapat 1.040 kasus. Sebanyak 608 HIV dan 432 AIDS, dari jumlah tersebut terdapat 14 orang positif menderita HIV/AIDS diakibatkan karena hubungan sesama jenis dan sering berganti – ganti pasangan. Penyakit HIV/AIDS timbul sebagian besar para penderita akibat barganti – ganti pasangan sejenis.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tegal Muhtadi usai pelaksanaan peringatan hari HIV/AIDS sedunia di Alun – Alun Hanggawana Slawi Tegal Minggu (15/12/2019) lalu mengatakan. Temuan itu berasal dari 36 ribu Sempel darah yang diperiksa dari tahun 2010 – 2019 kasus ini tersebar di 18 Kecamatan sehingga tidak ada kecamatan nihil dari kasus HIV/AIDS.

Adapun kasus yang paling banyak ditemukan di Kecamatan Adiwerna dengan sebanyak 48 kasus HIV/AIDS yang sudah terdektesi. Kemungkinan masih banyak kasus HIV/AIDS yang belum terdektesi sehingga pihaknya akan lebih serius menangani kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tegal.

Menurut Muhtadi, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tegal berasal dari kalangan usia produktif antara umur 20 sampai 40 tahun. Adapun sampai saat ini penderita kasus HIV/SIDS yang meninggal dunia sudah mencapai 75 orang.

Dalam kasus ini yang cukup memprihatinkan pengindap penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Tegal ditemukan pada kaum lelaki yang melakukan hubungan seksual sesama jenis alias gay. Dan konon penderita itu diakibatkan sering berganti ganti pasangan atau mekukan hubungan seksual gonta – ganti pasangan.

Silahkan Baca : Tafakur Alam ke II, Forum Wartawan Tangerang (FORWAT) Memberikan Manfaat Hebat

Hasil investigasi bantenone.com dilapangan dari pengakuan beberapa kaum pelangi (gay) di Kabupaten Tegal dan Kabupten Brebes menyebutkan. Penderita penyakit HIV/AIDS itu disebabkan oleh orang – orang (LGBT) yang selalu gonta – ganti pasangan. Mereka tidak puas hanya dengan satu pasangan, bahkan kebanyakan bagi yang suka berhubungan seksual sesama jenis tanpa memikirkan resikonya.

“Tidak semua dong om…(red) saya harus hati – hati dalam melakukan hubungan, tau lah mana yang bersih dan jorok alisa ceroboh” kata Gun (21) Selasa (17/12/2019) di Ketanggungan Brebes.

Komunitas gay di wilayah kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes berdasarkan keterangan yang dihimpun bukan berasal dari warga Tegal atau Brebes melainkan banyaknya pendatang dari luar daerah. Mereka pun menyadari pada peringatan hari HIV/AIDS sedunia dapat menyadarkan diri akan bahaya penyakit yang mematikan.

(My, Red).