Warga Kedaung Pamulang Keluhkan Sering Terjadi Banjir

Tangerang Selatan

 

BantenOne.com – Memasuki musim hujan bagi warga yang rumahnya berdiri di dekat kali, tentunya bersiap sedia menghadapi ancaman banjir yang bisa saja datang tiba-tiba, entah dikarenakan curah hujan tinggi atau banjir kiriman. Begitu pula yang dirasakan warga jl. Swadaya dan jl. Wahid, Kedaung – Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Menanggapi hal tersebut Ketua RW 15 Dede (Debro), Ketua RT 05/RW 15 Sulaiman dan Ketua Karang Taruna Hamzah Wahyu Umami mendatangi Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan. Kedatangan mereka untuk menemui salah satu anggota Dewan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ferdiansyah SE.MM, Kamis 12-12-19.

Ferdiansyah menyambut positif kedatangan warga dan mengapresiasi keluhan warga Kedaung dengan mewakilkan pada salah satu staf mendatangi lokasi, untuk meninjau dan mengamati serta mencari solusi terbaik agar banjir lagi melanda.

Reaksi cepat Ferdiansyah tentu saja sangat diapresiasi Ketua RW 15 Dede, yang mewakili warga. Dan berharap dengan diterimanya keluhan warga, maka akan ada tindakan signifikan yang dapat dilakukan dinas terkait demi meminimalisir banjir.

Baca Juga : Deklarasi Badan Musyawarah Masyarakat Kota (Bamus Maskot) Tangerang

Pendakangalan kali dikarenakan sampah serta tanah yang menumpuk menjadi penyebab, tentunya pengerukan sampah dan tanah menjadi solusi tercepat,” ucap Dede.

Tetapi Dede pun berharap Pemkot Tangsel dapat memberikan sebuah jalan keluar yang mumpuni, agar banjir tak lagi datang setiap musim hujan datang.

Di tempat terpisah Tatang salah satu warga yang kebetulan sering mengalami kebanjiran ketika turun hujan mengatakan, permasalahan utama kali ialah banyaknya sampah dan tanah hingga terjadi pendangkalan.

“Kali hampir rata dengan jalan. Sebab itu pengerukan menjadi hal yang mutlak dilakukan,” tuturnya.

Ditambahkan Tatang, peninjauan dari pihak Kelurahan atau dari dinas yang tak di ketahuinya sering datang meninjau lokasi. Namun hanya sekedar meninjau tanpa melakukan tindakan pasti. Tentunya hal ini sangat mengesalkan bagi warga yang berharap tak ada banjir di lokasi rumah tinggal mereka.

“Hanya datang meninjau. Setelah ditunggu, tak ada aksi sama sekali. Kami khawatir dengan lambatnya kerja dinas terkait, saat hujan turun malam dan kami sedang tidur nyenyak, eh pas bangun banjir sudah datang,” pungkasnya.

(Rusdan)