BantenOne.com |Tangerang Selatan – Pelantikan pengurus Lembaga Budaya Betawi (LBB) Kota Tangerang Selatan periode 2025–2030 berlangsung semarak di Amfiteater Gelanggang Seni dan Budaya, (Taman Kota 2 Jaletreng BSD), Kecamatan Serpong, Minggu (28/9/2025). Acara pelantikan diwarnai nuansa budaya yang kental dengan penampilan tarian selamat datang dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai pembuka.
Abdul Karim resmi dilantik sebagai Ketua Umum LBB Kota Tangerang Selatan setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Besar (Mubes) LBB pada 28 Juni 2025 lalu. Dalam sambutannya, Abdul Karim menegaskan bahwa LBB akan menjadi wadah bagi seluruh pelaku seni dan budaya Betawi untuk menyalurkan aspirasi serta mengembangkan kreativitasnya.
“LBB akan terus memperjuangkan agar budaya Betawi tidak hanya eksis secara simbolik, tetapi hadir nyata dalam ruang kehidupan masyarakat, dari tingkat kelurahan hingga ke panggung nasional,” ujar Abdul Karim dalam sambutannya.
Dukungan Pemerintah: Budaya sebagai Identitas dan Destinasi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, turut hadir dan menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program pelestarian budaya Betawi. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga budaya seperti LBB menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga identitas budaya di tengah gempuran budaya global.
“Kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan siap berkolaborasi. Budaya Betawi bukan hanya harus dikenal, tapi juga diimplementasikan. Anak-anak kita harus tumbuh dengan identitas budayanya sendiri,” jelas Deden.

Ia menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam pelestarian budaya, khususnya di era digital yang penuh tantangan. Media sosial dan pengaruh budaya asing disebut menjadi faktor yang dapat melunturkan nilai-nilai lokal jika tidak diimbangi dengan edukasi budaya sejak dini.
“Tanpa keterlibatan anak muda, pelestarian budaya hanya akan menjadi wacana. LBB bisa menjadi jembatan bagi generasi muda untuk mencintai, memahami, lalu melestarikan budayanya sendiri,” tegasnya.
Deden juga menggarisbawahi bahwa pelestarian budaya tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Peran aktif masyarakat menjadi pondasi utama.
“Kami sudah memfasilitasi berbagai sanggar seni untuk tampil di banyak event. Tapi pelestarian budaya harus menjadi gerakan bersama. Budaya Betawi bukan sekadar warisan, tapi juga potensi destinasi pariwisata yang bisa menjadi sumber ekonomi kreatif bagi pelaku seni,” tambahnya.
Budaya Betawi Masuk Kurikulum
Dalam jangka panjang, Pemkot Tangsel melalui Dinas Pendidikan telah memasukkan pelestarian budaya sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal. Materi tentang budaya lokal kini dipelajari sejak jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP).
“Kami ingin agar anak-anak di Tangsel sudah mengenal budaya lokalnya sejak dini. Ini adalah langkah konkret dalam membangun karakter dan identitas kebangsaan melalui jalur pendidikan,” ujarnya.
Deden Deni pun menutup sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada Ketua Umum LBB dan seluruh pengurus baru.
Klik untuk Info Lengkap Baca juga Berita Utamanya
“Selamat atas dilantiknya Ketua Umum dan jajaran pengurus LBB masa bakti 2025–2030. Semoga LBB menjadi mitra strategis dalam menjaga dan mengembangkan budaya Betawi sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.”
(RN)




