Uji Coba Insinerator, Pemkot Tangerang Gandeng Korea Selatan untuk Atasi Masalah Sampah

BantenOne.com | Kota Tangerang — Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan uji coba teknologi pengolahan sampah menggunakan insinerator, berkolaborasi dengan perusahaan asal Korea Selatan.

Teknologi ini dinilai mampu mengurangi volume sampah secara signifikan, khususnya di lingkungan pemukiman padat.

Uji coba dilakukan di TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Mutiara Bangsa, Cipondoh, dan diklaim telah memenuhi standar mutu lingkungan hidup.

“Pemkot terus mengkaji solusi pengurangan sampah dari sumbernya. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan,” ujar Wali Kota Tangerang, Sachrudin, Kamis (3/7/2025).

Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menegaskan bahwa teknologi insinerator yang diuji telah melalui proses ilmiah, termasuk uji emisi yang melibatkan lembaga independen Sucofindo. Hasilnya menunjukkan bahwa emisi gas buang dari proses pembakaran aman bagi kesehatan dan lingkungan.

“Teknologi ini mengikuti jejak negara maju seperti Jepang, Jerman, Belanda, dan Singapura. Insinerator terbukti efektif dan ramah lingkungan jika dijalankan sesuai prosedur,” jelas Wawan.

Keunggulan Teknologi Insinerator:

Pengurangan Volume Sampah Hingga 90%

Hasil uji coba menunjukkan volume sampah berkurang drastis, dengan residu hanya sekitar 0,1 persen. Ini mengurangi beban TPA Rawa Kucing yang kian kritis.

Penghancuran Bahan Berbahaya

Suhu tinggi insinerator mampu menghancurkan bakteri, virus, dan patogen lain, meminimalkan potensi penyebaran penyakit.

Mengurangi Emisi Metana

Pembakaran sampah menghindari pembusukan yang menghasilkan gas metana, salah satu penyumbang pemanasan global.

Kurangi Ketergantungan pada TPA

Pengolahan dari hulu membantu mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir yang kapasitasnya hampir penuh.

Kontrol Emisi Canggih

Dilengkapi sistem filter modern seperti bag filter, scrubber, dan injeksi karbon aktif, teknologi ini meminimalkan polutan dari emisi gas buang.

Potensi Energi Alternatif

Insinerator juga berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan (waste to energy) untuk menghasilkan listrik dari uap hasil pembakaran.

Dengan teknologi ini, Pemkot Tangerang berharap mampu memberikan solusi jangka panjang terhadap persoalan persampahan yang kompleks, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya.

(Haryo)