BantenOne.com |Tangerang Selatan – SMP Islam Al Mujahidin, Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) gelar upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, dengan meriah, namun tak meninggalkan khidmat, pada Sabtu (17/8).
Upacara tersebut melibatkan pasukan pengibar bendera (paskibra) dari tim ekstrakurikuler yang dipadukan dengan siswa terpilih dari berbagai kelas.
Saat ditemui disela-sela acara, Kepala SMP Islam Al Mujahidin, H. Maman Syaifurahman, M.Pd., menuturkan, keterlibatan siswa dalam upacara bukan hanya sebatas rutinitas, tetapi juga salah satu sarana pendidikan karakter. “Kami ingin memberikan pesan kepada anak-anak bagaimana mereka memiliki semangat dan cinta tanah air yang luar biasa. Karena itu, kami berikan mereka kesempatan tampil di depan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ujarnya.
Menurutnya, persiapan upacara dilakukan intensif selama kurang lebih satu bulan sejak pertengahan Juli, bertepatan dengan awal masuk sekolah tahun ajaran baru. Selain upacara bendera, sekolah juga mengadakan lomba pakaian adat nasional sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Nusantara. Namun, siswa yang tidak mengenakan pakaian adat diberi pilihan menggunakan batik atau busana muslim, dan itu tidak diwajibkan,” ucapnya.
Tujuannya untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya bangsa. Karena menurutnya,”Saat ini tantangan terbesar generasi muda adalah bagaimana mereka tetap mencintai dan melestarikan budaya Nusantara. Kegiatan ini setiap tahun kami hadirkan dengan tema berbeda, tahun ini saya sendiri mengenakan pakaian adat Mandailing,” tambahnya.
H. Maman menegaskan, makna kemerdekaan setelah Indonesia memasuki usia 80 tahun. Ia berpesan kepada siswa untuk mengisi kemerdekaan dengan prestasi, dan kegiatan yang positif, sesuai dengan iman dan akidah yang kokoh.
“Kalau dulu pejuang kita dengan iman kuat mampu mengusir penjajah, maka anak-anak SMP Al Mujahidin hari ini harus mengisi kemerdekaan dengan prestasi di berbagai bidang. Menang atau kalah dalam lomba bukan hal utama, yang terpenting mereka mau berkiprah dan berusaha,” tegasnya.
Pihak sekolah juga apresiasi dengan pemerintah Kota Tangsel, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang kerap hadir dalam berbagai kegiatan SMP Islam Al Mujahidin.
Diakhir, H. Maman berharap, momentum 80 tahun kemerdekaan dapat menjadi titik perbaikan bangsa di segala bidang. “Perbedaan adalah keniscayaan, tapi jangan menjadi pertentangan. Justru harus memperkuat persatuan, sebagaimana yang kami tanamkan kepada anak-anak di sekolah ini,” tutupnya.
(Ag/RN)




