BantenOne.com – Tangerang Selatan,
Pembangunan jembatan penghubung antara Kedaung menuju Komplek Departemen Agama Tangerang Selatan (Tangsel) masih terus berlangsung. Namun seperti biasanya, tidak professionalnya pengerjaan ditemukan dilapangan. padahal pembangun sendiri menelan biaya tak sedikit. Dana itu sendiri diambil dari APBD Tangsel senilai Rp 1.365.000.000.
Ketika media mendatangi lokasi (20-11-19) transparasi yang menjadi salah satu syarat pengerjaan seakan ditutupi. Terbukti dengan papan pengerjaan yang ditempel sekedarnya di warung nasi. Yang menjadikan masyarakat tak dapat melihat secara gamblang tentang proses pengerjaan, seperti biaya, waktu dan sebagainya. Di samping itu kantor proyek juga tidak ada.
Tentu saja masyarakat dirugikan dengan adanya pengerjaan jembatan. Salah satu yang disorot, ketika akan melihat gambar jembatan, maka masyarakat hanya bisa mengira. Padahal dana yang dipakai adalah dana masyarakat.
Awak media pun menanyakan kepada masyarakat sekitar. Tak bisa dihindari keluhan berdatangan atas pengerjaan proyek ini.
“Kami sebagai pengguna jalan tentu saja dirugikan. Sebab informasi tentang proyek pembangunan jalan tak transparan,” keluh warga yang tak mau disebutkan namanya.
Bahkan yang membuat miris, jalan dipenuhi murid sekolah dasar yang menyebrang menggunakan jembatan bambu sebagai pengganti jalan, selama proses pengerjaan berlangsung.
“Kasihan anak-anak, harus melewati jembatan bambu yang kecil dan berbahaya. Jauh dari keselamatan,” ujar salah satu orang tua murid SDN Bambu Apus.
Awak media pun mencoba menghubungi pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU). Tetapi sampai 3 kali mencoba sama sekali tak mendapatkan konfirmasi.
Penulis Rsdn-17@Agr