BantenOne.com-Tangerang Selatan- Dalam rangka kegiatan perbaikan lapangan utama SMPN 20 Tangerang Selatan alhamdulillah berjalan dengan lancar, di mulai hari ini Rabu (21/07/2022).
Sebelum kegiatan perbaikan lapangan utama sekolah di mulai, di adakan rapat terlebih dahulu pada hari Senin 4 Juli 2022 antara Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Perwakilan Korlas, Perwakilan Wali Murid dan Guru-guru.
Dalam sesi wawancara kepada media online BantenOne.com, Yahno Saputro S.E selaku Ketua Komite Sekolah menjelaskan,” Hasil mufakat dari rapat pada 4 Juli 2022 dari wali murid menghasilkan kesepakatan bersama untuk membantu perbaikan lapangan bagi yang mampu, dan untuk anak yatim piatu dan anak yang tidak mampu tidak di pungut biaya jadi artinya itu hanya sumbangan sukarela saja.
” Untuk memperbaiki sarana dan prasarana kalau mengingat di SMPN 20 Tangerang Selatan ini sebetulnya masih perlu perbaikan, dikarenakan kalau dalam fisiknya memang ini bangunan dari Pemerintah, akan tetapi untuk perkembangan sarana dan prasarana yang saya paling utamakan, agar supaya anak didik kita bisa nyaman untuk kegiatan upacara, kegiatan olahraga dan kegiatan belajar,” jelas Yahno.
Di tempat yang sama Frida Tesalonik M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 20 Tangerang Selatan mengatakan,” Kegiatan ini adalah kegiatan yang memang di minta oleh para Komite, kita melihat keadaan sekolah untuk sarana dan prasarana, upacara tidak ada, tapi yang paling terpentingkan olahraga, olahraga kan nggak cuma teorikan, yang paling penting adalah prakteknya.
” Gagasan itu datangnya dari orang tua (wali murid), ayo saya hanya bisa memfasilitasi, kumpul tanggal sekian kita bicarakan, selebihnya anda yang bergerak saya hanya sekedar mengetahui saja, dan saya hanya bisa menjembatani saja, yang penting anak bapak ibu semuanya, mereka bisa lebih merasakan sekolah dengan praktek,” kata Kepala Sekolah SMPN 20 Tangsel.
Ditambahkan oleh Frida Tesalonik M.Pd,” untuk meningkatkan mutu pendidikan anak didik, kita lebih memprioritaskan model pembelajaran berbasis project, sehingga si anak didik itu akan menemukan sendiri, mengolah sendiri dan mengeksplor sendiri, sambil mereka riset untuk kedepannya kekurangan aku apa dan di lanjutkan untuk adik kelasnya.
” Jadi model pembelajarannya berbasis project sesuai dengan memang profil pelajar Pancasila,” tambah Frida.
Yosi selaku orang tua (wali murid) kepada awak media mengungkapkan,” saya pribadi menilai sangat bagus sekali kegiatan ini, karena selama inikan kondisi lapangan utama bisa dilihat kurang layak, jujur saya pribadi tidak keberatan, karena inikan kepentingan untuk anak kita dan untuk kedepannya juga.
” Jadi menurut saya ini kegiatan yang sangat bagus sekali, karena kalau lapangan utama nya sudah bagus otomatis anak juga bakal lebih nyaman untuk melakukan kegiatan-kegiatan di sekolah, dan anak pun akan lebih tambah nyaman lagi untuk belajar,” ungkap Yosi.
( EDON )
