BantenOne.com | Kota Tangerang, 1. Desember 2025 – Pemerintah Kota Tangerang kembali menggerakkan roda ekonomi warga melalui program bantuan modal UMKM. Dalam momen peringatan HUT KORPRI di Lapangan Ahmad Yani, sebuah warung kecil di Karawaci menjadi sorotan setelah bersiap melakukan ekspansi usai menerima dukungan modal dari Pemkot.
Perayaan HUT KORPRI di Lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Tangerang, berlangsung hangat sejak pagi. Pegawai pemerintah, relawan, dan masyarakat hadir mengikuti rangkaian kegiatan. Namun di balik suasana upacara, ada agenda yang membuat perhatian warga terarah pada penguatan ekonomi lokal: penyerahan bantuan modal bagi pelaku UMKM.
Wali Kota Tangerang Sachrudin menyerahkan bantuan tersebut secara langsung. Program ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Tangerang memperkuat usaha kecil yang selama ini berperan besar menjaga stabilitas ekonomi kerakyatan. Dengan meningkatnya jumlah UMKM, kebutuhan modal baru menjadi prioritas yang terus disuarakan para pelaku usaha.
Salah satu penerima bantuan adalah pemilik warung nasi yang sudah beroperasi selama lebih dari sepuluh tahun di Karawaci Baru. Warung kecil ini menjadi contoh nyata bagaimana pelaku UMKM bertahan di tengah tantangan, mulai dari persaingan dengan pedagang baru hingga peralatan yang menua dan membutuhkan peremajaan. Meski usahanya terus berjalan, keterbatasan modal membuat langkah pengembangan terhenti.
Bantuan modal senilai Rp20 juta yang diterima menjadi titik balik bagi warung tersebut. Penerimanya mengaku lega karena akhirnya dapat mengganti sejumlah peralatan dapur yang rusak dan memperbaiki area usaha yang mulai tidak layak. “Bantuan ini akan saya gunakan untuk memperkuat warung dan mengganti perlengkapan yang sudah rusak,” ujarnya.
Selain perbaikan fisik, bantuan ini membuka peluang memperluas menu dan meningkatkan daya saing. Pemilik warung berencana menambah variasi hidangan agar pelanggan memiliki lebih banyak pilihan. Rencana ekspansi ini bahkan mencakup perekrutan karyawan baru agar operasional warung lebih optimal. “Kalau usahanya lancar, saya ingin tambah tenaga kerja dan memperbanyak menu,” tuturnya.
Kisah dari Karawaci ini mencerminkan banyak persoalan serupa yang dihadapi pelaku UMKM di Kota Tangerang. Banyak yang mampu bertahan, tetapi upaya untuk naik kelas sering terkendala modal. Program bantuan Pemkot menjadi jembatan penting agar usaha kecil tidak hanya hidup, tetapi bisa berkembang dan menciptakan efek ekonomi berantai.
Pemkot Tangerang menegaskan bahwa UMKM merupakan sektor strategis. Selain menyerap tenaga kerja, UMKM memutar siklus ekonomi di tingkat lokal dan menjaga daya beli masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah menggenjot berbagai langkah dukungan: pelatihan, akses pemasaran, hingga bantuan modal langsung seperti yang diterima pelaku usaha di Karawaci.
Dampak bantuan ini tidak hanya dirasakan penerima secara pribadi, tetapi juga lingkungan sekitar. Usaha yang berkembang menciptakan peluang kerja baru, mendorong aktivitas pemasok, dan menghasilkan perputaran ekonomi yang lebih dinamis. Jika ekspansi warung tersebut berjalan sesuai rencana, manfaatnya akan dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Pemilik warung itu menutup ceritanya dengan rasa syukur kepada Pemkot Tangerang. Ia bertekad memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal agar usahanya melesat lebih jauh. Kisah ini menjadi simbol bahwa dukungan tepat sasaran mampu menggerakkan UMKM untuk bangkit lebih kuat. (Haruo)




