BantenOne.com |Kota Tangerang – Inovasi digital kembali lahir dari Kota Tangerang. Kali ini, Kelurahan Panunggangan resmi meluncurkan SI-LAPOR (Sistem Laporan RT/RW Online Terintegrasi), sebuah layanan berbasis daring yang memudahkan masyarakat melaporkan berbagai kegiatan kewilayahan hanya lewat ponsel pintar.
Peluncuran program ini berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Panunggangan, Rabu (20/8/2025), dengan dihadiri Sekcam Pinang Hesto Suwaninda, Lurah Panunggangan Nahrawi, Sekel Taswan Hermawan, forum RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, hingga kader posyandu.
Lurah Panunggangan Nahrawi menyebut SI-LAPOR menjadi terobosan untuk mengoptimalkan pelaporan di tingkat RT dan RW tanpa harus datang ke kantor kelurahan.
“Melalui SI-LAPOR, laporan kegiatan masyarakat kini bisa dilakukan secara online. Cukup lewat HP Android, data langsung masuk ke sistem kelurahan untuk diolah menjadi dasar kebijakan pembangunan,” jelas Nahrawi.
Ia menambahkan, sistem ini membantu 18 RT dan 4 RW di wilayah Panunggangan agar lebih efisien, cepat, dan terdokumentasi dengan baik.
Program yang diinisiasi Sekretaris Kelurahan Panunggangan Taswan Hermawan yang saat ini juga beliau sedang melaksanakan Diklat Pim atau Pendidikan Pelatihan Kepimpinan Kedelapan Belas di BKPSDM Provinsi Banten.
Menurut Taswan, manfaat SI-LAPOR antara lain:
Hemat waktu & biaya karena laporan bisa dikirim tanpa harus hadir langsung.
Aman dan transparan, seluruh data tercatat secara digital.
Mendorong partisipasi publik, masyarakat dapat aktif mengawasi dan melaporkan kegiatan lingkungan.
Kehadiran SI-LAPOR mendapat sambutan positif dari para Ketua RT/RW, PKK, PSM, hingga tokoh masyarakat. Mereka menilai sistem ini akan memangkas birokrasi sekaligus menjadi bukti nyata transformasi digital di tingkat kelurahan.
“Harapan kami, SI-LAPOR bisa jadi contoh bagi kelurahan lain di Kota Tangerang. Program ini menunjukkan bahwa pelayanan publik bisa sederhana, cepat, dan tetap akuntabel, “tutup Nahrawi.
Dengan SI-LAPOR, Kota Tangerang selangkah lebih maju dalam digitalisasi layanan masyarakat. Warga kini bisa lebih mudah berpartisipasi, sementara pemerintah kelurahan dapat merancang kebijakan berbasis data yang akurat.
(Haryo)




