BantenOne.com |Tangerang Selatan — Setelah pencarian intensif selama hampir 20 jam, bocah bernama Arfan Mias Ramadhan (8) yang dilaporkan hanyut di saluran air kawasan Perumahan Pamulang Estate, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin (27/10) sekitar pukul 09.20 WIB.
Penemuan korban dilakukan oleh tim gabungan BPBD Kota Tangerang Selatan, Polsek Pamulang, Koramil Pamulang, pihak Kelurahan Pamulang Timur, serta relawan Forum Potensi SAR Tangsel. Setelah ditemukan, jenazah langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Jalan Kemuning 3, RT 01/06, Pamulang Barat, untuk disemayamkan.
Lurah Pamulang Timur, Ade Heri Sutiawan, yang turut hadir di rumah duka, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya ananda Arfan Mias Ramadhan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada tim SAR dan seluruh pihak yang telah bekerja keras sejak kemarin sore hingga siang hari ini. Mudah-mudahan menjadi amal ibadah bagi kita semua,” ujar Ade dengan haru.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis ini bermula pada Minggu (6/10) sekitar pukul 14.30 WIB. Berdasarkan keterangan warga dan aparat setempat, korban saat itu tengah bermain hujan di tepi selokan beraliran deras di kawasan Jalan Nangka Raya, RT 01/013, Kelurahan Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Saat bermain, sandal korban terjatuh ke dalam saluran air. Bocah malang itu kemudian melompat ke selokan untuk mengambil sandalnya, namun arus deras langsung menyeret tubuhnya.
Warga yang melihat kejadian tersebut berusaha memberikan pertolongan, namun arus deras membuat korban dengan cepat hanyut dan hilang dari pandangan.
Tak lama setelah kejadian, tim gabungan dari BPBD Tangsel, Polsek Pamulang, dan relawan SAR segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Pencarian dilakukan secara intensif hingga Senin pagi, menggunakan peralatan penyelamatan air dan menyisir aliran selokan sejauh beberapa kilometer dari lokasi awal kejadian.
Setelah hampir 20 jam pencarian tanpa henti, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Imbauan Warga
Pemerintah Kelurahan Pamulang Timur mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya saluran air, terutama saat hujan deras.
“Kami mengingatkan kepada seluruh warga untuk tidak beraktivitas di sekitar saluran air ketika hujan, terutama anak-anak. Keselamatan adalah prioritas utama,” tegas Lurah Ade Heri Sutiawan.
Musibah ini menjadi pengingat penting bagi warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar, terutama di musim penghujan yang rawan banjir dan arus deras di saluran air.
(RN)




